Teropong atau teleskop merupakan alat optik yang dapat digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh sehingga tampak lebih dekat dan lebih jelas. Pada tahun 1906, Galileo Galilei membuat sebuah teleskop yang terdiri atas dua lensa dan sebuah pipa organa sebagai tabungnya. Setelah itu, Galileo juga membuat bermacam-macam teleskop dan menemukan banyak penemuan dalam bidang Astronomi. Sekarang, dikenal dua macam teleskop, yaitu teleskop bias dan teleskop pantul. Lalu tahukah kalian apa bedanya kedua jenis teropong tersebut? Berikut ini penjelasannya. Teleskop bias terdiri atas beberapa lensa yang berfungsi membiaskan sinar datang dari benda. Teleskop yang termasuk kategori teleskop bias, diantaranya teleskop bintang, teleskop Bumi, teleskop panggung, dan teleskop prisma. Teleskop pantul terdiri atas beberapa cermin sebagai pemantul dan lensa sebagai pembias sinar datang dari benda. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari proses pembentukan bayangan, rumus perbesaran dan panjang dari teleskop bintang, teleskop Bumi, teleskop panggung, teleskop prisma dan teleskop pantul serta contoh soal dan pembahasannya. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. 1. Teleskop Bintang Teleskop bintang terdiri atas dua lensa, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. gambar berikut ini menunjukkan proses pembentukan bayangan akhir dari suatu teleskop bintang untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum. Panjang teleskop bintang jika mata berakomodasi maksimum adalah sebagai berikut. L = s'ob + sok …………… Pers. 1 Dan panjang teleskop bintang pada saat mata tidak berakomodasi adalah sebagai berikut. L = fob + fok …………… Pers. 2 Keterangan L = panjang teleskop sok = jarak benda bagi lensa okuler sob = jarak bayangan bagi lensa objektif fob = jarak fokus lensa objektif fok = jarak fokus lensa okuler Sementara itu, perbesaran anguler teleskop bintang adalah sebagai berikut. Manguler = β = tan β α tan α atau Manguler = fob …………… Pers. 3 fok Keterangan Manguler = perbesaran anguler α = sudut penglihatan/pandangan tanpa menggunakan teleskop β = sudut penglihatan/pandangan dengan menggunakan teleskop fob = jarak fokus lensa objektif fok = jarak fokus lensa okuler Contoh Soal 1 Pada saat gerhana Matahari, seorang peneliti gerhana mengamatinya dengan sebuah teleskop bintang. Lensa objektif dan okuler yang digunakan memiliki jarak fokus masing-masing 60 cm dan 2 cm. Jika sudut diameter Matahari dilihat dengan mata telanjang 0,6o, berapa derajat sudut diameter Matahari pada saat diamati menggunakan teleskop bintang tersebut? Jawab Diketahui fob = 60 cm fok = 2 cm α = 0,6o ditanyakan β = …? Jawab Pada lensa objektif Matahari berada pada titik yang jauh sekali sehingga sob = ∞, akibatnya s’ob = fob = 60 cm. Pada lensa okuler Untuk mengamati benda langit, biasanya mata tidak berakomodasi. Bayangan oleh lensa okuler harus jatuh di titik tak hingga, s’ok = ∞. Jika bayangan terletak di tak hingga, dapat dipastikan benda berada di fokus, akibatnya sok = fok = 2 cm. Perbesaran teleskop M = fob = 60 cm = 30 kali fok 2 cm Jadi, sudut diameter matahari ketika diamati menggunakan teleskop adalah sebagai berikut. M = β ⇔ 30 = β ⇔ β = 300,6o= 18o. α 0,6o 2. Teleskop Bumi Teleskop ini digunakan untuk dapat melihat benda-benda jauh di permukaan Bumi. Bayangan akhir yang dihasilkan tentu harus bersifat tegak dan diperbesar. Oleh karena itu, teleskop Bumi dilengkapi dengan sebuah lensa yang berfungsi untuk membalikka bayangan. Lensa tersebut dinamakan lensa pembalik. Lensa ini diletakkan di antara lensa objektif dan lensa okuler. Perhatikan gambar pembentukan bayangan akhir oleh sebuah teleskop Bumi untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum berikut ini. Berdasarkan gambar di atas, panjang teleskop Bumi adalah sebagai berikut. L = fob + fok + 4fp …………… Pers. 4 Keterangan L = panjang teleskop fob = jarak fokus lensa objektif fok = jarak fokus lensa okuler fp = jarak fokus lensa pembalik Sementara itu, perbesaran anguler teropong Bumi untuk mata tidak berakomodasi sama dengan perbesaran teropong bintang pada persamaan 3 yaitu sebagai berikut. Manguler = fob …………… Pers. 5 fok Keterangan Manguler = perbesaran anguler fob = jarak fokus lensa objektif fok = jarak fokus lensa okuler Contoh Soal 2 Teropong bumi dengan jarak fokus lensa objektif 40 cm, jarak fokus lensa pembalik 5 cm, dan jarak fokus lensa okulernya 10 cm. Supaya mata melihat bayangan tanpa akomodasi, berapakah jarak antara lensa objektif dan lensa okuler teropong tersebut? Penyelesaian Diketahui fob = 40 cm fp = 5 cm fok = 10 cm Ditanyakan L untuk mata tanpa akomodasi Jawab Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler merupakan panjang teropong. Panjang teropong bumi untuk pengamatan dengan mata tanpa akomodasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut. L = fob + fok + 4fp L = 40 cm + 10 cm + 45 cm L = 40 cm + 10 cm + 20 cm = 70 cm Jadi, jarak lensa objektif dan lensa okuler teropong tersebut adalah 70 cm. 3. Teleskop Prisma Teleskop prisma disebut juga teleskop binokuler. Fungsi teleskop ini sama dengan teleskop Bumi. Jika pada teleskop Bumi dilengkapi dengan lensa pembalik, sedangkan teleskop prisma dilengkapi dengan prisma siku-siku. Fungsi prisma ini untuk membalikkan bayangan. Penggunaan prisma dimaksudkan agar teleskop ini tidak terlalu panjang dan praktis digunakan. Teleskop prisma ditunjukkan pada gambar di atas. Setiap teleskop prisma biasanya dilengkapi dengan informasi nomor seperti 7 × 50 atau 20 × 30. Angka pertama menunjukkan perbesaran dan angka kedua menunjukkan diameter lensa objektif dalam milimeter mm. 4. Teleskop Panggung Galilei Teleskop ini merupakan modifikasi dari teleskop Bumi. Pembalikan bayangan dalam teleskop ini dilakukan dengan menggunakan lensa cekung negatif sebagai lensa okulernya. Teleskop ini sering juga disebut teleskop panggung atau teleskop Galilei. Pembentukan bayangan oleh teleskop pangung untuk pengamatan dengan mata berakomodasi ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Berdasarkan gambar di atas, perbesaran anguler teleskop Galilei adalah sebagai berikut. Manguler = fob …………… Pers. 6 fok Adapun panjang teleskop Galilei dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut. L = fob + fok …………… Pers. 7 Keterangan Manguler = perbesaran teleskop L = panjang teleskop fob = jarak fokus lensa objektif fok = jarak fokus lensa okuler Contoh Soal 3 Sebuah teleskop Galilei yang memiliki perbesaran anguler 16 kali dan memiliki jarak fokus objektif 160 cm, digunakan untuk menyelidiki sebuah benda yang terletak sangat jauh. Hitunglah panjang teleskop Galilei ini. Jawab Diketahui fob = 160 cm Manguler = 16 kali Oleh karena dalam teleskop ini lensa okulernya lensa cekung, berarti fok bernilai negatif. Jadi, jarak fokus lensa okuler adalah −10 cm sehingga L = fob + fok L = 160 + −10 L = 150 cm Jadi, panjang teleskop Galilei adalah 150 cm atau 1,5 m. 5. Teleskop Pantul Teleskop ini dilengkapi dengan cermin cekung besar sebagai cermin objektifnya. Selain itu dilengkapi puladengan cermin datar dan lensa cembung sebagai okulernya. Cermin datar berfungsi untuk memantulkan cahaya. Oleh karena itu, teleskop ini disebut teleskop pantul. Perjalanan sinar yang terjadi pada teleskop pantul ditunjukkan seperti pada gambar berikut ini.
Dulu di rumahku ada teropong bintang. Sebenarnya kami tidak memiliki satu pun anggota keluarga berlatar belakang keilmuan astronomi. Aku juga bingung, kenapa teropong itu ada di rumah? Toh, kami juga enggak ngerti apa-apa. Di hari pertama teropong itu datang, kami langsung sok tahu dan menguji coba cara kerja benda ini. Hari itu sangat berawan. Hai Sobat Zenius, tau teropong dong ya. Di kesempatan kali ini gue mau ajak elo belajar tentang rumus teropong serta contoh soal dan pembahasannya. Kalau elo mau tahu cara kerjanya lanjut baca terus ya! Pernah nggak sih, elo pergi camping di puncak gunung atau sesimpel rebahan terlentang sambil lihat langit malam-malam? Kalau lagi beruntung dan nggak tertutup sama polusi, elo bisa lihat bulan dan bintang dengan jelas meskipun ukurannya kecil. Tahu nggak nih ada cara lain buat liat bintang lebih jelas. Kalau mau bisa lihat lebih jelas lagi, elo bisa pergi ke observatorium ataupun pake teropong. Sebenarnya gimana sih cara kerja teropong? Apa aja sih rumus teropong itu? Sebelum ke bahasan itu, gue ajak elo ke pengertiannya dulu ya. Teropong Bintang Sumber Lucas Pezeta dari Pexels. Teropong Teropong Galileo Teropong Bintang Rumus Teropong Bintang Teropong Bumi Rumus Teropong Bumi Teropong Binokuler Teropong Pantul Contoh Soal dan Pembahasan Sebelumnya nih, elo udah tahu belum kalau yang dimaksud sama teropong itu apaan? Teropong adalah instrumen alat optik yang digunakan untuk melihat suatu objek yang berada di tempat jauh agar bisa tampak lebih dekat dan jelas. Usut punya usut, sampai saat ini sebenernya masih belum bisa dipastikan siapa yang pertama menjadi penemu teropong. Tapi diyakini bahwa Thomas Digges dan anak laki-lakinya yang bernama Leonard menjadi yang pertama menemukan teropong pada tahun 1450. Nah, pembuatan teropong sendiri mulai berkembang pesat di Eropa sejak tahun 1590-an yang ditandai dengan adanya perkembangan pembuatan lensa. Lalu, Hans Lippershey mulai mengembangkan dua lensa yang disusun sejajar sehingga menghasilkan perbesaran Extended Eyeglass pada tahun 1600. 8 tahun kemudian, hasil karyanya tersebut mulai tersebar di daratan Eropa. Cara kerja dari teropong itu gimana, sih? Teropong akan mengumpulkan radiasi elektromagnetik yang nantinya akan membentuk citra atau wujud dari objek yang sedang diamati. Teropong terdiri atas lensa objektif dan okuler. Jarak fokus objektif bersifat besar. Bayangan dari hasil pengamatan lensa objektif akan selalu jatuh pada titik fokus lensa objektif. Teropong punya beberapa jenis, lho. Apa aja? Yuk simak lengkapnya di bawah ini. Teropong Galileo Mungkin elo mengenali teropong Galileo dari sebutan-sebutannya yang lain, seperti teropong panggung, teropong sandiwara, teropong Belanda, ataupun teropong tonil. Teropong Galileo Sumber European Space Agency. Galileo Galilei 1564-1642 memang bukan orang pertama yang membuat teropong, tapi ia menjadi orang pertama yang menggunakan teropong untuk mengamati benda-benda langit. Pada tahun 1609, ia mengembangkan teropong rancangan Lippershey dari yang mulanya perbesaran teropong pada saat itu hanya berlaku sebanyak 3 kali, menjadi 8 kali dan 20 kali. Teropong buatan Galileo ini berhasil menangkap citra objek empat bulan yang ada di Jupiter dan cincin Saturnus. Prinsip Kerja Teropong Galileo Arsip Zenius Cara Kerja Teropong Galileo Memiliki dua lensa, yakni lensa objektif lensa cembung, bersifat positif dan lensa okuler lensa cekung, bersifat negatif. Apabila pengamatan dilakukan oleh mata yang berakomodasi maksimum, maka bayangan objek akan terletak di antara lensa okuler dan titik api. Bayangan yang dihasilkan akan bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Apabila pengamatan dilakukan oleh mata yang tidak berakomodasi, maka bayangan objek yang terbentuk di lensa objektif akan terletak di lensa okuler. Teropong Bintang Teropong bintang sendiri banyak jenisnya. Ada yang jenis teropong bintang Galilean, Keplerian, dan Newtonian. Yap, bener banget, sebutan-sebutan tersebut diambil dari nama pembuatnya masing-masing. Teropong Bintang Sumber Fisika Zone Teropong bintang Keplerian dibuat oleh Johannes Kepler pada tahun 1611. Sementara teropong bintang Newtonian dibuat oleh Isaac Newton pada tahun 1668. Prinsip Kerja Teropong Bintang Arsip Zenius Cara Kerja Teropong Bintang Terdiri atas dua lensa cembung bersifat positif. Bayangan yang dihasilkan oleh lensa okuler pada teropong bintang bersifat maya, terbalik, dan diperbesar. Pengamatan pada teropong bintang dilakukan oleh mata yang tidak berakomodasi maksimum. Hal ini dikarenakan objek yang berada di tak hingga. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif akan jatuh tepat di fokus lensa objektifnya. Jarak bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif ke lensa okuler akan sama dengan jarak fokus lensa okulernya. Teropong ini punya yang dinamakan dengan rumus teropong bintang. Jadi nih, untuk rumus teropong lainnya ke depannya, bakal diturunkan dari rumus lensa berikut ini. Masih inget, kan? Keterangan f = Fokus lensa s = Jarak objek s’ = Jarak bayangan objek Nah, pada teropong bintang, akan berlaku persamaan-persamaan berikut * * Keterangan = Fokus objek pada lensa objektif = Jarak bayangan objek dari lensa objektif = Fokus objek pada lensa okuler/eyepiece = Jarak objek dari lensa okuler/eyepiece Mendingan langsung cek aja rumus teropong bintang di bawah ini. Rumus Teropong Bintang Rumus Panjang Teropong Bintang Keterangan L = Panjang teropong bintang = Fokus lensa objektif = Fokus lensa okuler Rumus Perbesaran Teropong Bintang Keterangan M = Perbesaran teropong bintang = Fokus lensa objektif = Fokus lensa okuler Teropong Bumi Teropong Bumi Arsip Zenius Teropong bumi sering juga disebut sebagai teropong yojana. Sesuai dengan namanya, teropong bumi dipakai untuk mengamati objek-objek yang ada di permukaan bumi. Biasanya, teropong bumi dipakai oleh angkatan laut dan nahkoda kapal. Prinsip Kerja Teropong Bumi Arsip Zenius Prinsip Kerja Teropong Bumi Teropong bumi menggunakan tiga lensa cembung, yakni sebagai lensa okuler, lensa pembalik, dan lensa objektif. Bayangan yang dihasilkan akan bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Perbedaan teropong bintang dan teropong bumi terletak pada jumlah lensanya. Hanya terdapat 2 lensa cembung di teropong bintang dan 3 lensa cembung pada teropong bumi. Sama seperti teropong bintang, terdapat pula rumus teropong bumi seperti berikut ini Rumus Teropong Bumi Rumus Panjang Teropong Bumi Keterangan L = Panjang teropong bumi = Fokus lensa objektif = Fokus lensa okuler = Fokus lensa pembalik Rumus Perbesaran Teropong Bumi Keterangan M = Perbesaran teropong bumi = Fokus lensa objektif = Fokus lensa okuler Teropong Binokuler Teropong Binokuler Arsip Zenius Sssttt, ada yang sedikit beda loh sama teropong yang satu ini. Loh, apaan emangnya? Hal ini dikarenakan alih-alih menggunakan lensa sebagai lensa pembaliknya, teropong binokuler menggunakan prisma, Sob! Bagian-Bagian Teropong Binokuler Arsip Zenius Cara Kerja Teropong Binokuler Terdiri atas lensa objektif, lensa okuler, dan prisma sebagai pembalik. Bayangan yang dihasilkan akan tegak dan diperbesar. Prinsip Kerja Teropong Binokuler Arsip Zenius Teropong Pantul Bentuk Teropong Pantul Arsip Zenius Teropong pantul sering juga disebut sebagai teropong reflektor atau teropong Newtonian. Teropong ini juga agak beda nih, karena dia pake cermin sebagai ganti fungsi lensa objektif dan pembaliknya. Teropong ini sering digunakan oleh lembaga-lembaga antariksa untuk mengamati objek di luar angkasa yang sangat jauh. Prinsip Kerja Teropong Pantul reflektor dan Bias refraktor Arsip Zenius Cara Kerja Teropong Pantul Terdiri atas lensa okuler, cermin cekung untuk menangkap cahaya, serta cermin datar sebagai lensa objektif untuk memantulkan cahaya. Bayangan yang dihasilkan akan bersifat terbalik dan diperbesar. Prinsip Kerja Teropong Pantul berbeda Desain Arsip Zenius Jenis dan juga rumus teropong udah dibahas sebelumnya. Nggak lengkap kalau nggak belajar lewat contoh soalnya. Langsung aja dilahap contoh soal di bawah ini. Contoh Soal dan Pembahasan Contoh Soal 1 Diketahui sebuah teropong bintang memiliki jarak fokus lensa objektif sebesar 150 cm, sementara jarak fokus lensa okulernya sebesar 25 cm. Hitunglah berapa panjang teropong bintang tersebut! Pembahasan Jangan lupa pakai rumus teropong bintang ya! a. = 150 cm = 25 cm b. L = 150 cm + 25 cm L = 175 cm Jadi, panjang dari teropong bintang tersebut adalah sebesar 175 cm. Contoh Soal 2 Diketahui sebuah teropong bumi memiliki fokus lensa objektif sebesar 20 cm, fokus lensa pembalik sebesar 4 cm, serta panjang teropong sebesar 50 cm. Hitunglah berapa jarak fokus lensa objektifnya! Pembahasan Sesuai dengan soalnya maka menghitungnya menggunakan rumus teropong bumi. a. = 20 cm = 4 cm L = 50 cm b. 50 cm = 20 cm + fok + 4 4 cm 50 cm = 36 cm + fok fok = 50 cm – 36 cm fok = 14 cm Jadi, jarak fokus lensa objektif pada teropong bumi tersebut adalah sebesar 14 cm. *** Itu dia pembahasan kali ini mengenai rumus teropong. Semoga artikel ini bisa bermanfaat buat nambah wawasan dan kuriositas elo buat cari tahu lebih banyak ya, Sobat Zenius! Kalau ada pertanyaan tentang rumus teropong, bisa langsung lari ke komen ya! Untuk tetap belajar di mana aja dan kapan aja, gue saranin elo langsung aja download aplikasi Zenius di gadget masing-masing. Nanti elo bisa tuh belajar lebih banyak materi pelajaran lain nggak cuma rumus teropong aja. Klik dan ketik materi yang ingin dipelajari See you in another article, Sobat Zenius! Link Video Zenius Teropong Galileo Teropong Bintang Teropong Bumi Teropong Binokuler Teropong Pantul Baca Juga Artikel Lainnya Lup Prinsip Kerja, Cara Pengamatan, dan 3 Rumus Perbesaran Rumus Kekuatan Lensa pada Kelainan Mata Lensa Optik Jenis, Rumus, dan Contoh Soal Originally published September 25, 2022 Updated by Silvia DwiBintangganda jenis ini disebut bintang ganda astrometri, contohnya Sirius. Sirius memiliki pasangan berupa bintang katai putih yang redup. Bintang ganda visual dengan jarak pisah cukup jauh adalah Nu Draconis alias Kuma. Kuma adalah dua bintang yang masing-masing bermagnitudo 4.9 yang terpisahkan pada jarak 63 detik busur (lebih dari satu
Adadua jenis teropong, teropong dan teropong bumi. Binokuler bintang dapat digunakan untuk mengamati benda langit, sedangkan binokuler dapat digunakan untuk mengamati objek di Bumi yang jauh dari pemirsa. Teleskop. Yaitu teropong yang dengannya benda-benda di langit bisa dilihat atau mengitai. Misalnya bintang, langit, dan planet.Perbedaan teropong bintang dan teropong bumi dan periskop [image by ~ Jika teman-teman memiliki hobi mendaki gunung atau berkemah, pasti tidak asing dengan alat yang satu ini yaitu teropong. Teropong atau biasanya juga disebut dengan teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh agar terlihat lebih dekat. Teropong atau teleskop mempunyai berbagai macam jenis dan juga mempunyai berbagai bentuk, akan tetapi nama dan fungsinya sama. Ada yang disebut dengan Teropong Bintang dan Teropong Bumi, kedua teropong ini mempunyai fungsi yang sama yaitu melihat objek yang jauh agar terlihat tetapi mempunyai perbedaan dimana Teropong Bintang atau biasa juga disebut teropong astronomi merupakan teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda atau objek-objek langit, seperti bintang, planet, satelit, dan sebagainya. Teropong bintang dibedakan menjadi dua yaitu teropong bias dan teropong Teropong Bumi yang biasa juga disebut dengan teropong medan digunakan untuk mengamati benda-benda yang jauh di permukaan bumi. Jadi antara teropong bintang dan teropong bumi ini mempunyai perbedaan dimana yang satu untuk melihat benda-benda langit dan yang satu untuk melihat benda-benda yang ada di bumi. Terdapat pula satu teropong yang mempunyai cara pemakaian yang sama akan tetapi fungsinya yang berbeda, yaitu Periskop. Apa itu periskop? Periskop berbeda dengan teropong bintang dan bumi atau teropong lainnya, periskop merupakan teropong pada kapal selam yang digunakan untuk mengamati benda-benda di permukaan periskop ini tidak digunakan untuk mengamati benda yang jauh sehingga terlihat dekat, akan tetapi untuk melihat benda atau objek yang terdapat dipermukaan laut. Bentuk dari periskop ini pun berbentuk seperti huruf Z dengan menggunakan 2 lensa cembung dan 2 lensa prisma siku-siku sama referensi Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu Untuk SMP dan MTs kelas VIII/Setya Nurachmandani, Samson Samsulhadi; editor, Budi Wahyono, Fitri Wahyudi; ilustrator, Haryana Humardani.—Jakarta Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010. Teropongbumi atau medan sebenarnya sama dengan teropong bintang yang dilengkapi dengan lensa pembalik. Sifat bayangan yang dibentuk teropong medan adalah maya, tegak, dan diperbesar. Ada teropong bumi yang hanya menggunakan dua lensa (teropong panggung), yaitu lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler. Teropong atau teleskop merupakan alat optik yang dapat digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh sehingga tampak lebih dekat dan lebih jelas. Pada tahun 1906, Galileo membuat sebuah teleskop yang terdiri atas dua lensa dan sebuah pipa organa sebagai tabungnya. Setelah itu, Galileo juga membuat bermacam-macam teleskop dan menemukan banyak penemuan dalam bidang astronomi. Sekarang dikenal dua macam teropong, yaitu teropong bias dan teropong pantul. Teropong bias terdiri atas beberapa lensa yang berfungsi membiaskan sinar datang dari benda. Teleskop yang termasuk dalam kategori teropong bias, diantaranya adalah teropong bintang, teropong Bumi medan, teropong panggung tonil dan teropong prisma. Teropong pantul terdiri atas beberapa cermin sebagai pemantul dan lensa sebagai pembias sinar datang dari benda. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai teropong atau teleskop bintang. Pembahasan kita meliputi pengertian, fungsi, proses pembentukan bayangan, rumus perbesaran, rumus panjang, contoh soal dan pembahasan tentang teropong bintang. Untuk itu silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Pengertian dan Fungsi Teropong Bintang Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati bintang benda langit yang memancarkan cahaya sendiri. Nama lain teropong bintang adalah teropong astronomi. Walaupun dinamakan teropong bintang, akan tetapi fungsi teropong ini bukan hanya untuk melihat bintang saja. Teropong ini dapat juga digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa seperti komet, asteroid, planet, atau benda angkasa lainnnya. Pembentukan Bayangan dan Rumus Teropong Bintang Teropong bintang terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler. Kedunya menggunakan lensa positif lensa cembung. Seperti halnya pada mikroskop, penggunaan teropong bintang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan mata tanpa akomodasi. 1. Penggunaan Dengan Mata Berakomodasi Maksimum Syarat untuk penggunaan dengan mata berakomodasi maksimum adalah bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler jatuh di titik dekat mata s’ok = −sn. Perhatikan skema atau diagram pembentukan bayangan oleh teropong bintang untuk penggunaan mata berakomodasi maksimum berikut ini. Teropong bintang digunakan untuk melihat benda-benda angkasa yang jaraknya sangat jauh. Oleh karena itu, jarak benda pada lensa objektif terletak pada jarak tak terhingga sob = ∞. Jadi, pada lensa objektif berlaku persamaan berikut. Agar mata berakomodasi maksimum, bayangan pada lensa okuler terletak di titik dekat mata s’ok = −sn. jadi, pada lensa okuler berlaku persamaan berikut. Perbesaran anguler pada teropong bintang merupakan perbandingan sudut penglihatan menggunakan teropong bintang θ’ dengan sudut penglihatan tanpa menggunakan teropong bintang θ. Jadi, perbesaran anguler pada teropong bintang dihitung dengan persamaan berikut. mθ = besar bayangan/sok besara bayangan/s’ob Karena s’ob = fob, maka Perbesaran sudut ini merupakan perbesaran total oleh teropong bintang. Jadi, perbesaran pada teropong bintang dapat dihitung dengan persamaan berikut ini. Keterangan mθ = perbesaran anguler M = perbesaran lateral sob = jarak benda lensa objektif sok = jarak benda lensa okuler s’ob = jarak bayangan lensa objektif = sok s’ob = jarak bayangan lensa okuler fob = jarak fokus lensa objektif fok = jarak fokus lensa okuler Sementara itu, panjang teropong dapat ditentukan dengan mengukur jarak antara lensa objektif dan lensa okuler. Oleh karena itu panjang teropong saat penggunaan dengan mata berakomodasi maksimum sesuai dengan rumus atau persamaan berikut ini. d = s’ob + sok d = fob + sok Keterangan d = panjang teropong bintang 2. Penggunaan Dengan Mata Tidak Berakomodasi Pengamatan dengan mata berakomodasi menyebabkan mata cepat lelah. Untuk menghindari mata cepat lelah, dalam melakukan pengamatan dilakukan tanpa akomodasi dengan santai. Untuk mata tidak berakomodasi, bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler berada pada titik jauh mata s’ok = ∞. Skema pembentukan bayangan oleh teropong bintang untuk mata tidak berakomodasi dapat kalian lihat pada gambar berikut ini. Untuk lensa objektif, benda terletak di jauh tak hingga, sehingga berlaku persamaan berikut. s'ob = fob Untuk lensa okuler, bayangan terbentuk di titik jauh mata s’ok = ∞, sehingga berlaku persamaan berikut. Perbesaran bayangan pada teropong bintang dinyatakan oleh perbesaran anguler mθ yaitu sebagai berikut. mθ = besar bayangan/sok besara bayangan/fob Karena sok = fok, maka Jadi, perbesaran oleh teropong bintang untuk mata tidak berakomodasi dirumuskan dengan persamaan berikut. Keterangan M = perbesaran total teropong bintang fob = jarak fokus lensa objektif teropong bintang fok = jarak fokus lensa okuler teropong bintang Panjang teropong untuk mata tanpa akomodasi dihitung dengan persamaan berikut. Keterangan d = panjang teropong bintang Contoh Soal dan Pembahasan Agar kalian lebih paham mengenai penerapan rumus-rumus perbesaran dan panjang teropong bintang di atas, silahkan kalian simak baik-baik beberapa contoh soal dan pembahasannya berikut ini. 1. Sebuah teropong bintang memiliki perbesaran 40 kali saat digunakan dengan mata tak berakomodasi. Jika panjang teropong saat itu sebesar 20,5 cm maka tentukanlah titik fokus lensa objektif dan okulernya. Penyelesaian DIketahui M = 40x d = 20,5 cm Ditanyakan fob dan fok Jawab Pada saat tak berakomodasi, perbesarannya memenuhi persamaan berikut. Berarti fob = 40fok Dan panjang teropong sebesar d = fob + fok = 20,5 ⇒ fob + fok = 20,5 ⇒ 40fok + fok = 20,5 ⇒ 41fok = 20,5 ⇒ fok = 20,5/41 ⇒ fok = 0,5 dengan demikian fob adalah sebagai berikut. fob = 40fok ⇒ fob = 400,5 ⇒ fob = 20 Jadi, titik fokus lensa objektifnya adalah 20 cm sedangkan titik fokus lensa okulernya adalah 0,5 cm. 2. Sebuah teropong bintang yang jarak fokus lensa objektifnya 50 cm diarahkan ke pusat bulan. Jika mata tidak berakomodasi diperoleh perbesaran 10 kali. Maka tentukanlah jarak fokus lensa okuler dan panjanag tubus teropong! Penyelesaian Diketahui fob = 50 cm M = 10x Ditanyakan fok dan d Jawab Karena mata tidak berakomodasi, maka perbesaran teropong bintang memenuhi persamaan berikut. fok = 5 cm Untuk mata tidak berakomodasi, panjang tubus teropong dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut. d = fob + fok ⇒ d = 50 cm + 5 cm ⇒ d = 55 cm Dengan demikian, jarak fokus lensa okuler dan panjang tubus teropong bintang tersebut berturut-turut adalah 5 cm dan 55 cm. 3. Dari teropong soal no. 2 akan dipakai untuk membentuk bayangan bulan yang tajam pada sebuah layar yang berjarak 30 cm dari okuler. Tentukan a. Berapa cm lensa okuler harus digeser? b. Berapa kali perbesaran sudut teropong? Penyelesaian Diketahui fok = 5 cm s’ok = 30 cm Ditanyakan a. d b. M = … ? Jawab a. Karena bayangan yang dibentuk tajam, maka pengamatan harus dengan mata berakomodasi maksimum, sehingga panjang teropong memenuhi persamaan berikut. d = fob + sok karena sok belum diketahui, maka kita tentukan dahulu nilainya dengan menggunakan persamaan yang biasa berlaku pada lensa yaitu sebagai berikut. Jadi, panjang teropong sekarang harus d2 = fob + sok ⇒ d2 = 50 cm + 6 cm ⇒ d2 = 56 cm Jadi, lensa okuler harus digeser sejauh d = d2 – d1 ⇒ d = 56 cm – 55 cm dari soal no. 2 ⇒ d = 1 cm b. Perbesaran teropong untuk penggunaan mata berakomodasi maksimum memenuhi persamaan berikut ini. Jadi, perbesaran sudut teropong tersebut adalah 8,33 kali. Lalu menambahkan sedikit warna jingga atau merah jika mengilustrasikan momen matahari terbit atau terbenam. Tetapi bintang di pusat tata surya kita itu sebenarnya tidak hanya berwarna kuning
- Mengamati langit malam adalah hal yang menyenangkan bagi sebagian orang. Namun jika dilakukan dengan mata saja, hasilnya akan kurang astronom mengamati langit menggunakan alat khusus yang akrab disebut teropong bintang atau teleskop. Baca juga Mengenal Apa Itu Nebula, Tempat Lahirnya Bintang di Luar Angkasa Apa itu teropong bintang atau teleskop? Dilansir dari 23 Januari 2020, teropong bintang atau teleskop mempunyai dua lensa cembung, yaitu lensa objektif dan okuler. Pada teropong bintang, benda yang diamati dari jauh tak terhingga bayangan lensa objektif tepat pada titik fokusnya. Untuk mata tak berakomodasi, bayangan objektif juga harus tepat pada titik fokus. Baca juga Galaksi Alcyoneus, Galaksi Terbesar yang Ditemukan, Membuat Ilmuwan Bingung Bagaimana cara kerja Teleskop? Dilansir dari Sky and Telescope, 25 Januari 2021, terdapat empat aspek penting teleskop, yaitu aperture bukaan, magnification pembesaran, focal length panjang fokus, dan lensa mata. Aspek terpenting dari teleskop apa pun adalah aperture bukaan. Itu adalah diameter komponen optik utamanya, yang dapat berupa lensa atau cermin. Apertur ruang lingkup menentukan kemampuan pengumpulan cahayanya seberapa terang gambar muncul dan daya resolusinya seberapa tajam gambar muncul. Bukaan yang umumnya direkomendasikan untuk teleskop pemula berkisar antara 2,8 inci 70 mm hingga 10 inci. Secara umum, semakin besar bukaan teleskop, semakin mengesankan objek apa pun yang akan terlihat. Objek kecil, seperti planet tampak jauh lebih tajam dan lebih detail melalui cakupan 10 inci. Aperture besar mengumpulkan hampir 13 kali lebih banyak cahaya daripada yang hanya 2,8 inci. Baca juga Apa Itu Bintang, Bagaimana Sebuah Bintang Lahir dan Mati? Aspek selanjutnya adalah pembesaran. Teleskop apapun dapat memberikan rentang perbesaran yang hampir tak terbatas, tergantung pada lensa okuler yang Anda gunakan. Selain pembesaran, ada dua faktor utama yang membatasi seberapa besar daya yang dapat Anda gunakan secara produktif dengan instrumen tertentu, yaitu aperture dan kondisi atmosfer. Focal length panjang fokus merupakan jarak dari lensa utama atau cermin ke bayangan yang dibentuknya. Focal length juga berarti jumlah besar yang akan sering Anda lihat tercetak atau terukir pada depan atau belakang ruang lingkup, biasanya antara sekitar 400 dan milimeter. Focal length teleskop dibagi dengan bukaannya disebut rasio fokus, yang secara konvensional ditulis sebagai "f/" diikuti dengan angka. Misalnya, teleskop f/8 6 inci memiliki bukaan 6 inci dan rasio fokus f/8. Itu berarti panjang fokusnya adalah 6×8=48 inci, atau kira-kira mm. Rasio fokus untuk sebagian besar teleskop pasar massal berkisar dari sekitar f/4 hingga f/15. Baca juga Apa Perbedaan antara Asteroid, Komet, Meteoroid, Meteor, dan Meteorit? Jenis-jenis teleskop Berdasarkan bentuk dan ukurannya, teleskop dapat dibagi menjadi tiga kelas, yakni refraktor, reflektor, dan catadioptrics. 1. Refraktor Refraktor adalah jenis teleskop yang umum ada di masyarakat, yaitu tabung panjang berkilau dengan lensa besar di depan dan lensa mata di belakang. Kebanyakan teleskop dengan lubang 80 mm atau kurang adalah refraktor. Itu karena lensa kecil mudah dan murah untuk dibuat, dan karena dalam lubang kecil itulah keunggulan kinerja refraktor paling penting. Refraktor umumnya menghasilkan gambar yang lebih tajam dan terang per inci bukaan daripada desain karena lensa sedikit lebih efisien daripada cermin dan karena hampir semua desain lain memiliki cermin sekunder di depan yang menghalangi sebagian cahaya yang masuk. Secara umum, refraktor 4 inci berkualitas tinggi menunjukkan objek langit dalam serta reflektor 5 inci atau katadioptrik, dan bahkan mungkin sedikit lebih baik di planet. Refraktor memiliki kelemahan dapat membuat warna bintang terang terlihat seperti buram. Warna palsu dapat menjadi masalah serius bagi orang yang ingin melihat bulan dan planet dengan daya tinggi, tetapi dapat diminimalkan dengan menggunakan rasio fokus panjang atau kacamata khusus. Selain itu refraktor tidak dapat ditingkatkan dengan baik karena beberapa alasan, seperti biaya untuk membangun lensa yang bagus meningkat sangat tajam seiring dengan meningkatnya aperture. Itu sebabnya sangat sedikit amatir yang memiliki refraktor dengan lubang lebih besar dari 6 inci. Sebaliknya, reflektor 6 inci dianggap agak kecil untuk pemula, dan banyak pengamat tingkat lanjut memiliki reflektor dengan cermin berdiameter 12 hingga 30 inci. Baca juga Apakah Ada Bukti Keberadaan Alien atau Kehidupan di Planet Lain? 2. Reflektor Jenis teleskop kedua, yakni reflektor. Teleskop ini menggunakan cermin untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya. Bentuknya yang paling umum adalah reflektor Newtonian ditemukan oleh Isaac Newton, dengan cermin utama cekung berbentuk piring khusus melengkung di ujung bawah teleskop. Di dekat bagian atas, cermin sekunder diagonal kecil datar mengarahkan cahaya dari primer ke sisi tabung, di mana itu bertemu dengan lensa mata yang ditempatkan dengan nyaman. Jika dibuat dan dirawat dengan baik, reflektor dapat memberikan gambar yang tajam dan kontras dari segala macam benda langit dengan biaya yang lebih murah dari refraktor dengan bukaan yang sama. Newtonian memiliki dua keuntungan penting tambahan. Mereka bekerja dengan baik pada rasio fokus dari f/4 hingga f/8, memungkinkannya menghadirkan bidang pandang yang luas relatif terhadap aperture-nya. Lensa mata berada di bagian atas tabung, artinya titik pivot berada jauh di bawah kepala Anda. Itu memungkinkan mereka untuk digunakan dengan tripod rendah atau, dalam kasus desain Dobsonian yang populer, tanpa tripod sama sekali. Secara umum, Newtonian pada dudukan Dobsonian memberikan gambar paling terang dan sedetail mungkin. Baca juga Temuan Terbaru NASA Planet dengan Suhu Mirip Bumi 3. Catadioptrics Jenis teleskop ketiga adalah teleskop catadioptrics atau gabungan. Teleskop ini ditemukan pada 1930-an dari keinginan untuk menggabungkan karakteristik terbaik dari refraktor dan reflektor artinya menggunakan lensa dan cermin untuk membentuk gambar. Daya tarik terbesar dari instrumen ini adalah, dalam bentuknya yang umum ditemui. Panjang tabung hanya dua sampai tiga kali lebarnya. Tabung yang lebih kecil dapat menggunakan pemasangan yang lebih ringan dan dengan demikian lebih mudah diatur. Hasilnya adalah Anda bisa mendapatkan teleskop dengan bukaan besar dan fokus panjang yang sangat mudah dibawa-bawa. Tapi ada kelemahannya juga. Kebanyakan teleskop Schmidt-Cassegrains memiliki rasio fokus f/10, dan Maksutov-Cassegrains biasanya memiliki rasio fokus yang lebih panjang. Itu artinya bahwa keduanya tidak dapat menghasilkan bidang pandang yang benar-benar lebar dan berdaya rendah. Beberapa model memungkinkan penambahan peredam fokus untuk mengurangi rasio fokus efektif ke f/6 atau sekitar itu, yang sangat membantu. Catadioptrics juga membutuhkan waktu lebih lama daripada desain lainnya untuk mendinginkan suhu udara malam, yang diperlukan untuk menghasilkan gambar berdaya tinggi yang murni. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Teropongbias Teropong bias terdiri dari beberapa buah lensa, yang termasuk teropong ini adalah : a. Teropong bintang b. Teropong bumi c. Teropong panggung (teropong Galileo) d. Teropong prisma e. Teropong periskop 2. Teropong pantul: teropong ini terdiri dari beberapa buah cermin dan lensa. 3. Teleskop radio (teleskop radar) 2 BAB II