6Unsur Intrinsik Novel dalam Bahasa Sunda Beserta Ciri-cirinya — Novel adalah sebuah karya sastra yang diminati banyak orang. Tidak hanya berbahasa Indonesia saja, ada juga novel bahasa Sunda. Untuk memahami novel dengan baik, tentu kamu perlu tahu apa saja unsur intrinsik novel Sunda.
Oleh Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Tujuh unsur kebudayaan menurut Koentjaraningrat, yaitu Sistem peralatan hidup Mata pencaharian Sistem kemasyarakatan Bahasa Kesenian Sistem pengetahuan Religi Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya diartikan sebagai pikiran, adat istiadat, sesuatu yang berkembang, menjadi kebiasaan yang sulit diubah. Dalam sehari-hari, orang biasanya mengartikan budaya dengan tradisi. Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat dan berkenaan dengan cara manusia hidup, belajar berpikir, merasa, mempercayai, dan mengusahakan apa yang patut menurut budaya. Dalam hal ini merupakan tingkah laku dan gejala sosial yang menggambarkan identitas dan citra suatu penjelasan tujuh unsur kebudayaan menurut Koentjaraningrat, dilansir dari buku Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar 2011 oleh Tasmuji dan teman-teman, sebagai berikut Baca juga Unsur-Unsur Kebudayaan dalam Masyarakat Sistem peralatan hidup Manusia terus berusaha mempertahankan hidup. Oleh karena itu manusia selalu membuat peralatan. Kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi dilihat dari benda-benda yang digunakan sebagai peralatan hidup masih sederhana. Sehingga sistem peralatan hidup merupakan bahasan kebudayaan fisik. Mata pencaharian Aktivitas ekonomi masyarakat menjadi fokus kajian penting etnografi. Sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana suatu kelompok masyarakat mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem kemasyarakatan Sistem kemasyarakat merupakan hal untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial.
4 Tidak meninggalkan unsur-unsur budaya asli, seringkali kemajuan zaman mengubah perilaku manusia, mengaburkan kebudayaan yang sudah ada, bahkan menghilangkannya sama sekali. Kondisi ini menyebabkan seseorang/masyarakat kehilangan jati diri mereka, kondisi ini harus dapat dihindari. Unsur-unsur budaya adalah berbagai konsep yang menyelubungi budaya secara umum. Unsur ini dibagi menjadi wujud, unsur-unsur kebudayaan, dan prinsip holistik. Namun, jika yang Anda cari adalah unsur-unsur kebudayaan, maka unsur tersebut adalah satuan terkecil yang membentuk kebudayaan secara umum. Unsur-unsur kebudayaan sering disebut unsur kultural universal yang terdiri dari sistem peralatan hidup, mata pencaharian, religi, pengetahuan, organisasi sosial, kesenian, dan bahasa. Baik budaya maupun kebudayaan, keduanya akan dibahas secara komprehensif pada artikel ini. Sebelum mempelajari wujud budaya dan teori pembentukannya, kita harus memiliki pegangan definisi dari budaya itu sendiri. Budaya adalah kesepakatan bersama suatu masyarakat mengenai suatu prinsip atau tata cara kehidupan secara umum yang tumbuh untuk diikuti, dipertahankan dan atau dikembangkan. Namun demikian, sebetulnya kebudayaan tidak hanya dapat diartikan seperti itu. Bahkan Kroeber dan C. Kluckhohn berhasil mengumpulkan 160 definisi budaya dalam buku yang mereka tulis. Sementara itu, Koentjaraningrat 2015 salah satu tokoh antropologi Indonesia mendefinisikan kebudayaan sebagai ”keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.” Dalam definisi tersebut, kebudayaan bermakna sangat luas dan beragam, sehingga lebih mewakili definisi umum dari kebudayaan. Penjelasan lengkap mengenai pengertian budaya dan kebudayaan dapat dibaca pada artikel di bawah ini. Pengertian Budaya, Unsur, Wujud & Fungsi Menurut Para Ahli Sementara itu, wujud dari kebudayaan sendiri terdiri dari beberapa sistem yang membentuknya. Seperti diutarakan oleh Koentjaraningrat 2015, yang membagi kebudayaan dalam tiga wujud, yaitu 1 ideas sistem ide; 2 activities sistem aktivitas; 3 artifacts sistem artifak. Berikut adalah penjabaran dari masing-masing wujud kebudayaan. 1. Sistem Ide Wujud kebudayaan sebagai sistem bersifat abstrak dan tidak dapat dilihat atau diraba dan hanya terasa dan tersimpan dalam pikiran individu dan kelompok penganut kebudayaan tersebut. Bentuknya dalam kehidupan sehari-hari mewujud pada adat istiadat, norma, agama, hukum dan undang-undang. Contohnya nyatanya sebetulnya sudah cukup jelas dari contoh bentuk yang telah diuraikan. Misalnya norma sosial yang tidak ditetapkan namun sepakat diikuti oleh masyarakat agar menjaga kehidupan sosial. Terdapat pula aturan tertulis yang ditetapkan oleh pemimpin sebagai payung perlindungan hukum bagi masyarakatnya. 2. Sistem Aktivitas Seperti namanya, wujud kebudayaan ini merupakan kegiatan atau aktivitas sosial yang memiliki pola tertentu dari individu dalam suatu masyarakat. Sistem ini dapat terjadi melalui interaksi antar manusia yang berinteraksi dengan sesamanya. Berbeda dengan wujud ide, wujud aktivitas dapat dilihat dan dirasakan langsung kehadirannya. Contohnya adalah upacara perkawinan adat tertentu, kegiatan kampanye untuk mendukung calon pemimpin, dsb. Setiap upacara adat tertentu pasti memiliki suatu aktivitas yang kontinu secara turun-temurun sama. Partai tertentu juga memiliki kegiatan dengan pola, visi dan misi yang sama dan dijaga pula konsistensinya. 3. Sistem Artifak Artifak adalah wujud yang paling konkret dari kebudayaan. Berbentuk benda fisik yang bisa dilihat, diraba dan dirasakan langsung oleh pancaindra. Misalnya, wayang golek dari Jawa, dan kain ulos dari Batak. Benda-benda tersebut merupakan perwujudan dari ide hingga aktivitas individu dari suatu masyarakat. Terkadang beberapa wujud aktivitas membutuhkan artifak khusus, begitu pula sebaliknya. Tidak hanya adat-istiadat, kegiatan kampanye juga biasanya dapat diiringi oleh lambang-lambang partai pada bendera, kaus, dan atribut lainnya. Unsur Unsur Kebudayaan Sampailah kita pada unsur-unsur kebudayaan, yakni satuan terkecil namun dapat berupa unsur besar yang membentuk suatu kebudayaan. Koentjaraningrat 2015, berpendapat bahwa terdapat tujuh unsur kebudayaan, yaitu 1. Sistem Bahasa Bahasa adalah sarana berkomunikasi manusia yang sangat dibutuhkan dalam berbudaya. Bahkan, Koentjaraningrat 2015 berpendapat bahwa bahasa atau sistem perlambangan manusia baik secara tertulis maupun lisan yang digunakan adalah salah satu ciri terpenting dari suatu kebudayaan suku bangsa. Masih senada, Keesing berpendapat bahwa kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya dan mewariskannya ke generasi penerusnya sangatlah bergantung pada bahasa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahasa memiliki andil yang sangat signifikan dalam menjadi salah satu unsur unsur budaya dari kebudayaan manusia. 2. Sistem Pendidikan Sejatinya kebudayaan adalah pengetahuan yang diikuti oleh masyarakat penganutnya. Sehingga sistem pengetahuan dalam konteks kultural universal sangatlah dibutuhkan. Misalnya, bagaimana sistem peralatan hidup hingga sistem kalender pertaian tradisional yang disebut sistem pranatamangsa telah digunakan sejak dahulu oleh nenek moyang kita untuk menjalankan pertaniannya. Menurut Marsono, sistem pranatamangsa tersebut telah digunakan oleh masyarakat Jawa lebih dari 2000 tahun yang lalu. Sistem tersebut digunakan untuk menentukan kaitan tingkat curah hujan dengan kemarau, sehingga petani akan mengetahui kapan saat yang tepat untuk mengolah tanah, saat menanam dan masa panen yang baik. Menurut Koentjaraningrat, sistem pengetahuan pada awalnya belum menjadi pokok pembahasan dari penelitian antropologi studi budaya, karena para Ahli berasumsi bahwa suatu kebudayaan di luar bangsa Eropa tidak mungkin memiliki sistem pendidikan yang lebih maju. Namun, asumsi tersebut terpatahkan secara lambat laun, karena tidak ada suatu masyarakat yang sanggup berbudaya atau bahkan bertahan hidup jika tidak memiliki sistem pengetahuan yang diwariskan kepada penerusnya. 3. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial Unsur budaya berupa sistem ini merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat, setiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh aturan-aturan dan adat istiadat dari kesatuan yang ada di lingkungan sehari-hari masyarakat tersebut. Satuan terkecil dari kelompok yang menghasilkan aturan dan adat tersebut adalah keluarga inti. Kemudian, kesatuan lain yang lebih besar dapat berupa letak geografis, suku, hingga kerajaan ataupun kebangsaan. Sistem kekerabatan dan organisasi sosial dapat dilihat melalui beberapa cara mereka melakukan jenis perkawinan, prinsip menentukan pasangan mencari jodoh, adat menetap, dan jenis keluarga. Berikut adalah pemaparan sistem kekerabatan dan organisasi sosial sebagai salah satu unsur dari unsur unsur budaya. a. Jenis perkawinan Perkawinan dapat memiliki beberapa jenis. Jenis yang dimaksud adalah bagaimana hubungan perkawinan itu terjalin, apakah hanya menikah dengan satu orang monogami atau dengan beberapa pasangan? berikut pemaparan jenis-jenis perkawinan menurut Marvin Harris. Monogami, menikah dengan satu pasangan/orang saja. Poligami, menikah dengan beberapa orang. Poliandri, seorang perempuan yang menikahi lebih dari satu pria. Poligini, seorang pria yang menikah lebih dari satu perempuan. Perkawinan kelompok, jenis perkawinan yang memperbolehkan pria melakukan hubungan intim dengan beberapa wanita satu sama lain. Levirat, perkawinan antar janda dengan saudara laki-laki dari suaminya yang telah meninggal. Sororat, perkawinan antarseorang duda dengan saudara perempuan istrinya yang telah meninggal. b. Prinsip Jodoh Ideal Selain jenisnya, perkawinan juga dapat memiliki prinsip jodoh ideal yang ditetapkan oleh suatu budaya. Berikut adalah beberapa prinsip jodoh ideal yang diketahui. Prinsip Endogami, prinsip yang memilih jodoh atau calon pasangan perkawinan dari kerabatnya sendiri. Misalnya masyarakat Jawa Kuno biasanya cenderung memilih pasangan dari sepupu jauh untuk menjaga kemurnian kebangsawanan atau kasta pada masyarakat Bali. Prinsip Eksogami, merupakan prinsip yang memilih calon pasangan yang berasal dari luar kerabat atau klan. Masyarakat Batak menerapkan prinsip ini dengan memilih marga lain yang disebut dengan konsep dalihan na tolu. c. Adat Menetap Setelah perkawinan berlangsung tempat menetap atau tinggal juga menjadi bahasan unsur kekerabatan. Koentjaraningrat mengatakan bahwa terdapat tujuh macam adat menetap setelah menikah, di antaranya adalah sebagai berikut. Utrolokal, kebiasaan menetap di sekitar kerabat suami atau istri. Virilokal, adat yang menetapkan pengantin harus menetap di sekitar kediaman kerabat suami. Uxorilokal, adat yang menetapkan pengantin menetap di sekitar kediaman kerabat istri. Biolokal, adat yang menetapkan pengantin harus menetap di sekitar kediaman kerabat suami dan istri secara bergantian. Avunlokal, adat yang menetapkan pengantin untuk tinggal di sekitar tempat kediaman saudara laki-laki dari suami ibu. Natolokal, adat yang menetapkan pengantin untuk tinggal terpisah dan suami tinggal di rumah kerabatnya. Neolokal, adat yang menetapkan pengantin untuk tinggal di kediaman baru yang tidak dekat dengan kedua kerabat pengantin suami ataupun istri. d. Jenis Keluarga Keluarga Batih Inti, Konjugal, dan Keluarga Luas Melalui perkawinan terbentuk keluarga batih, yaitu keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga batih/keluarga inti atau nuclear family adalah kelompok terkecil dari masyarakat yang didasarkan atas hubungan darah dari anggotanya. Berikut ini adalah beberapa jenis keluarga Keluarga batih inti, terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya. Keluarga konjugal, keluarga inti ayah, ibu, dan anak yang terdapat interaksi dengan kerabat salah satu atau dua pihak orang tua ayah dan ibu dari keluarga inti. Keluarga luas, meliputi hubungan antara paman, bibi, kakek, keluarga kakek, dsb. 4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi Sistem peralatan dan teknologi adalah salah satu unsur kebudayaan yang menadi perhatian awal dari para antropolog dalam memahami kebudayaan manusia. Rasanya jelas alasannya, karena peralatan hidup dan teknologi yang mereka gunakan akan banyak memberikan informasi mengenai kehidupan sehari-hari dari masyarakat. Koentjaraningrat mengatakan bahwa masyarakat tradisional terdapat delapan macam sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik yang digunakan oleh masyarakat dalam budayanya. Berikut adalah beberapa sistem peralatan tersebut. a. Alat-alat produktif Alat produktif adalah alat untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai guna bagi individu atau masyarakat dan budaya secara umumnya. Dapat sesederhana batu untuk menumbuk padi, atau alat kompleks untuk menenun kain. b. Senjata Sebagai alat produktif, senjata digunakan untuk berburu binatang atau menangkap ikan. Namun, alat ini juga digunakan untuk melindungi diri dari binatang buas hingga berperang. c. Wadah Yakni alat untuk menyimpan, memuat, dan menimbun barang. Awalnya wadah tampak sepele bagi masyarakat, namun seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi, wadah menjadi kebutuhan primer dan terus dikembangkan. Misalnya, salah satu wadah yang paling besar dan permanen adalah lumbung padi. d. Alat Menyalakan Api Api merupakan unsur penting dalam kehidupan masyarakat. Sehingga cara menyalakannya menuntut sistem dan teknologi yang lebih maju. Pada zaman prasejarah, manusia membuat api dengan cara menggesek-gesek dua buah batu. Cara tersebut terus berkembang menjadi menggesekkan kayu kering di atas dedaunan kering, minyak hingga penggunaan gas. e. Kuliner Makanan, Minuman, Jamu-jamuan, dsb Sistem pengetahuan cara memasak setiap kelompok masyarakat berbeda-beda. Dalam antropologi, jenis dan bahan makanan tertentu dapat memberikan arti dan simbol khusus bagi masyarakatnya, atau dikaitkan dengan keagamaan tertentu. Misalnya, babi diyakini haram oleh kaum muslim, sehingga umat Islam tidak akan memiliki tata cara memasak babi. Sebaliknya, di Papua babi justru menjadi simbol makanan penting dan biasa dijadikan mahar dalam pesta pernikahan. f. Pakaian dan Tempat Perhiasan Pembahasan fungsi pakaian sebagai alat produktif dalam studi antropologi termuat pada “bagaimana teknik pembuatan dan cara menghias pakaian dan tempat perhiasan?”. Suatu masyarakat biasanya selalu memiliki tradisi atau adat istiadat dalam pembuatan pakaian adat. Sehingga setiap negara atau bahkan suku bangsa memiliki ciri khas pakaian kebesarannya sendiri. Pakaian ini juga dapat berfungsi sebagai simbol-simbol budaya tertentu yang merepresentasikan adat istiadat, norma dan nilai-nilai suku bangsa tersebut. g. Tempat Berlindung dan Perumahan Seperti pakaian, setiap suku bangsa dan negara cenderung memiliki rumah khas yang berbeda dengan kebudayaan lain. Manusia juga cenderung membangun rumah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan letak geografis yang ditempatinya. Masyarakat Jawa membangun rumah dengan jendela yang besar karena suhu udara tropis yang lembab. Sementara masyarakat eskimo justru memanfaatkan bongkahan es yang tersedia di sekitarnya karena bahan yang terbatas dan ternyata cara itu berhasil menghindarkan mereka dari kedinginan. h. Alat-Alat Transportasi Manusia selalu memiliki kebutuhan untuk berpindah dan bergerak dari titik 1 ke titik 2. Kebutuhan mobilitas tersebut semakin tinggi hingga dibutuhkan alat transportasi yang bukan hanya untuk memindahkan manusia saja, namun untuk memindahkan barang-barang hasil dari perekonomian yang semakin maju. Beberapa contoh dari alat transportasi adalah sesederhana sepatu, binatang yang dilatih, alat seret, kereta beroda, rakit dan perahu. Kini, manusia sudah memanfaatkan alat transportasi yang lebih canggih seperti kereta api, kapal laut, mobil, hingga kapal terbang. 5. Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup Sistem ini menjadi fokus kajian penting dari etnografi. Bagaimana masyarakat mencari mata pencaharian atau bagaimana sistem perekonomian mereka dapat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya. Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional meliputi 1 berburu dan meramu; 2 beternak; 3 bercocok tanam di ladang; 4 menangkap ikan; 5 bercocok tanam, menetap dengan sistem irigasi. Namun setelah terpengaruh oleh arus modernisasi dengan patokan utama berkembangnya sistem industri, pola hidup manusia berubah dan tidak hanya mengandalkan mata pencaharian tradisional. Di dalam masyarakat modern, individu masyarakat lebih banyak mengandalkan pendidikan dan keterampilannya dalam mencari pekerjaan untuk mendapatkan upah. 6. Sistem Religi Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah dua pertanyaan berikut 1 mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia?, 2 Mengapa manusia melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut? Usaha menjawab kedua pertanyaan tersebutlah yang menjadi penyebab lahirnya sistem religi. Selain itu, pendekatan antropologi dalam memahami unsur sistem religi tidak dapat dipisahkan dari religious emotion atau emosi keagamaan. Emosi keagamaan adalah perasaan dalam diri manusia yang mendorongnya untuk melakukan tindakan-tindakan yang bersifat religius. Emosi keagamaan ini pula yang memunculkan konsep benda-benda sakral dalam kehidupan manusia. Dalam sistem religi terdapat tiga unsur yang harus dipahami selain emosi keagamaan, yaitu 1 sistem keyakinan, 2 sistem upacara keagamaan, dan 3 umat yang menganut religi itu. Sistem religi juga mencakup mengenai dongeng, legenda, atau cerita teks yang dianggap suci mengenai sejarah para dewa-dewa mitologi. Cerita keagamaan tersebut terhimpun dalam buku-buku yang dianggap sebagai kesusastraan suci. Selain teks keagamaan, unsur lain yang menjadi bagian dari sistem religi adalah sebagai berikut. Tempat dilakukannya upacara keagamaan, seperti candi, pura, kuil, surau, masjid, gereja, wihara atau tempat-tempat lain yang dianggap suci oleh umat beragama. Waktu dilakukannya upacara keagamaan, yaitu hari-hari yang dianggap keramat atau suci atau hari yang telah ditentukan untuk melaksanakan acara religi tersebut. Benda-benda dan alat-alat yang digunakan dalam upacara keagamaan, yaitu patung-patung, alat bunyi-bunyian, kalung sesajen, tasbih, rosario, dsb. Orang yang memimpin suatu upacara keagamaan, yaitu orang yang dianggap memiliki kekuatan religi yang lebih tinggi dibandingkan anggota kelompok keagamaan lainnya. Misalnya, ustad, pastor, dan biksu. Dalam masyarakat yang tingkat religinya masih relatif sederhana pemimpin keagamaan adalah dukun, saman atau tetua adat. 7. Kesenian Perhatian antropologi terhadap seni bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Data yang dikumpulkan berupa deskripsi mengenai benda-benda atau artifak yang memuat unsur seni seperti patung, ukiran, dan hiasan. Awalnya, teknis pembuatan adalah hal yang paling diperhatikan. Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan, penelitian mendalam mengenai teks, simbol dan kepercayaan yang menyelubungi seni dalam berbagai wujudnya mulai dari seni rupa, tari, drama, dikaji dan diteliti pula. Prinsip Holistik dalam Memahami Unsur Unsur Budaya Kultural Universal Pengertian holistik adalah memahami keterkaitan antara satu unsur dengan unsur yang lain dalam sebuah kesatuan kebudayaan. Untuk menyusun etnografi berdasarkan atas unsur-unsur budaya tersebut maka harus dicari salah satu unsur yang berkaitan dan saling melengkapi unsur yang lain dalam kebudayaan. Misalnya, suatu unsur pengetahuan yang berkembang di dalam masyarakat Jawa akan berhubungan dengan sistem mata pencaharian seperti pertanian karena adanya sistem pranatamangsa di dalam masyarakat Jawa. Selanjutnya, teknologi berkaitan dengan sistem pengetahuan manusia karena suatu hasil karya teknologi berdampak pada semakin majunya sistem pengetahuan masyarakat. Selain itu, teknologi juga berpengaruh pada sistem kekerabatan dan organisasi sosial suatu masyarakat karena adanya pergeseran norma dan nilai sosial sebagai dampak penerapan suatu teknologi baru. Referensi Koentjaraningrat. 2015. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta Rineka Cipta.
Belajaradalah suatu hal yang diwajibkan untuk semua siswa di sekolah. Namun dalam pelaksanaannya selalu ada hambatan-hambatan yang membuat siswa malas untuk belajar. Menurut Dimiyati dan Mmujiono terdapat beberapa unsure yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, antara lain: 1. Cita-cita atau Aspirasi Siswa.
Jakarta - Kebudayaan di masyarakat akan terus mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu. Unsur kebudayaan yang saat ini melekat dalam kehidupan kita tidaklah muncul begitu saja secara biologis namun keberadaannya muncul lewat proses buku Antropologi Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Bahasa oleh Tedi Sutardi 2007, bahwasanya kebudayaan tradisional maupun kebudayaan modern di tengah masyarakat memiliki unsur-unsur pembentuknya. Unsur-unsur kebudayaan tersebut saling berkaitan satu sama lain sehingga tidak dapat Koentjaraningrat, mengutip dari Kluckhohn, dalam buku itu bahwasannya terdapat tujuh unsur kebudayaan yang dirumuskan oleh para ahli antropologi, yakni1. BahasaDalam ilmu antropologi, bahasa diartikan sebagai sistem perlambangan manusia baik secara lisan atau tulisan yang digunakan untuk melakukan komunikasi satu sama lain. Diperkirakan terdapat 1000 macam bahasa yang terdapat di seluruh satu ras yang sama bisa terdapat beberapa macam bahasa yang berbeda. Misalnya di Pulau Jawa terdapat dua suku yakni Suku Sunda dan Suku Jawa. Kedua suku memiliki bahasa yang berbeda namun beberapa ada yang sama, namun memiliki arti yang Sistem Peralatan atau TeknologiMenurut Harsojo, sistem peralatan atau teknologi ini merupakan keseluruhan teknik yang dimiliki anggota masyarakat seperti cara bertindak hingga berbuat dalam hubungannya dengan pengumpulan bahan mentah dari macam-macam sistem peralatan menurut Koentjaraningrat di antaranya adalah alat-alat produksi, senjata, wadah, alat untuk menyalakan api, pangan, pakaian/perhiasan, tempat berlindung/rumah, dan alat-alat Sistem Mata PencaharianPara antropolog memusatkan kajian pada sistem mata pencaharian tradisional karena inilah yang melekat dalam kebudayaan suatu suku bangsa. Sistem mata pencaharian tersebut antara lain adalahBerburu dan meramuBeternakBercocok tanam di ladangMenangkap ikanBercocok tanam dengan sistem irigasi4. Sistem PengetahuanSistem pengetahuan berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi. Sistem pengetahuan sangat luas jangkauannya karena menyangkut ide manusia yang tidak terbatas. Dalam antropologi, sistem pengetahuan merupakan unsur kebudayaan yang digunakan untuk mempertahankan Koentjaraningrat, suatu suku bangsa memiliki pengetahuan di bidang berikutAlam sekitarnyaTumbuhan di sekitarBinatang di sekitarZat, bahan mentah atau benda dalam lingkungannyaTubuh manusiaSifat dan tingkah laku manusiaRuang dan waktu5. Sistem Kekerabatan dan Organisasi SosialUnsur kebudayaan yang satu ini berkaitan dengan cara memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui kelompok sosial. Adapun kekerabatan dalam hal ini berarti perkawinan. Selain itu, kekerabatan ini mendefinisikan bahwa dalam sosial, perkawinan akan menghasilkan keturunan. Setiap suku bangsa memiliki sistem kekerabatan yang berbeda dalam hal adat perkawinan ataupun Sistem ReligiMenurut Koentjaraningrat bahwasannya fungsi dari religi adalah untuk menjawab pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang mereka anggap lebih tinggi mengkaji sistem religi ini tidak bisa dilepaskan dari emosi keagamaan yang merupakan perasaan dalam diri seseorang yang mendorong mereka untuk melakukan perilaku religius. Sistem religius dalam suatu masyarakat akan menimbulkan kebudayaan seperti tempat beribadah, waktu upacara keagamaan, alat untuk upacara keagamaan atau pemimpin acara KesenianKesenian berawal dari aktivitas tradisional yang dilakukan oleh masyarakat. Jenis kesenian yang saat ini kita kenal antara lain adalah seni musik, seni tari, seni rupa, seni drama dan seni lainnya. Sebagai unsur kebudayaan, kesenian mampu menunjukkan estetika atau keindahan kebudayaan suatu suku bangsa. Simak Video "Suasana Tradisi Apitan di Semarang" [GambasVideo 20detik] nwk/nwk

UnsurUnsur Kebudayaan, Mempelajari unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan sangat penting untuk memahami kebudayaan manusia. Kluckhon dalam bukunya yang berjudul Universal Categories of Culture membagi kebudayaan yang ditemukan pada semua bangsa di dunia dari sistem kebudayaan yang sederhana seperti masyarakat

Kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari biasa diidentikan dengan kesenian, walaupun sebenarnya kesenian seperti seni tari, seni musik, seni sastra, seni rupa, dan lanin-lain adalah merupakan bagian dari kebudayaan itu sendiri. Kebudayaan secara terus-menerus akan berkembang dengan cara turun temurun dari generasi ke generasi dan akan hidup sepanjang zaman. Jadi dapat diartikan bahwa kebudayaan adalah hasil karya, rasa, dan cipta dari masyarakat yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke hidup beriringan dengan masyarakat sebagai suatu tata cara dan kebiasaan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan, kebudayaan sangat berguna bagi manusia untuk melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan yang terjadi antar manusia dan sebagai fasilitas dari segala perasaan yang dimiliki oleh terkaitbudaya indonesia yang menduniakebudayaan jawakebudayaan sundaMembahas tentang kebudayaan, ada beberapa unsur dalam kebudayaan yang harus diketahui, sebagian ahli merumuskan unsur-unsur yang terdapat dalam kebudayaan daintaranya adalah sebagai kebudayaan menurut Melville J. HerskovitsMelville J. Herskovits merumuskan bahwa ada 4 unsur pokok dari kebudayaan, yaituAlat-alat ekonomiSistem ekonomiKeluargaKekuasaan politikUnsur-unsur kebudayaan menurut Bronislaw MalinowskiBronislaw Malinowski yang merupakan seorang pelopor teori fungsional dalam antropologi menyebutkan bahwa unsur-unsur kebudayaan yang pokok terdiri dariSistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat didalam upaya menguasai alam ekonomiAlat-alat atau lembaga atau petugas pendidikan, yang jika diperhatikan lagi berhubungan karena keluarga sendiri adalah lembaga pendidikan yang paling kekuatanBeberapa macam unsur-unsur dari kebudayaan digunakan untuk kepentingan ilmiah dan analisisnya diklasifikasikan kedalam unsur-unsur kebudayaan yang pokok besar, hal ini menunjukan bahwa unsur-unsur kebudayaan bersifat universal, yang artinya unsur kebudayaan dapat dijumpai pada setiap kebudayaan Bronislaw Malinowski dalam rangka kebudayaan sebagai keseluruhan, tidak terdapat suatu unsur kebudayaan yang tidak mempunyai kegunaan yang tepat atau cocok. Apabila ada unsur kebudayaan yang kehilangan fungsinya maka unsur tersebut akan hilang dengan sendirinya. Kebiasan kebiasaan, dorongan, tanggapan yang didapat dari belajar serta dasar-dasar organisasi harus diatur dengan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemuasan kebutuhan pokok-pokok kebudayaan menurut KluckhonMenurut Kluchon dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture menyebutkan ada 7 unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universal, yaituPeralatan dan perlengkapan hidup manusia, misalnya pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, dan pencaharian, yaitu mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi misalnya pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan lain kemasyarakatan, seperti sistem hukum, organisasi, politik, sistem perkawinan dan lain mencakup bahasa baik sscara lisan maupun seperti seni rupa, seni musik, seni tari, dan lain religi atau sistem unsur kebudayaan menurut Koentaraningrat Menurut Koentjaraningrat, istilah universal menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan bersifat universal dan dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua bangsa yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Ada 7 unsur dari kebudayaa yaituSistem bahasaMenurut Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem perlambangan manusia secara lisan maupun tertulis untuk berkomunikasi adalah deskripsi tentang ciri-ciri terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku bangsa yang bersangkutan beserta variasivariasi dari bahasa itu. Ciri-ciri menonjol dari bahasa suku bangsa tersebut dapat diuraikan dengan cara membandingkannya dalam klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada rumpun, subrumpun, keluarga dan terkaitseni sastra jawaseni sastra sumbawaseni sastra peninggalan islamkarya sastra peninggalan hindu buddhaMenurut Koentjaraningrat menentukan batas daerah penyebaran suatu bahasa tidak mudah karena daerah perbatasan tempat tinggal individu merupakan tempat yang sangat intensif dalam berinteraksi sehingga proses saling memengaruhi perkembangan bahasa sering PengetahuanSistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam pedesaan yang hidup dari bertani akan memiliki sistem kalender pertanian tradisional yang disebut system pranatamangsa yang sejak dahulu telah digunakan oleh nenek moyang untuk menjalankan aktivitas pertaniannya. Menurut Marsono, pranatamangsa dalam masyarakat Jawa sudah digunakan sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Sistem pranatamangsa digunakan untuk menentukan kaitan antara tingkat curah hujan dengan sistem ini para petani akan mengetahui kapan saat mulai mengolah tanah, saat menanam, dan saat memanen hasil pertaniannya karena semua aktivitas pertaniannya didasarkan pada siklus peristiwa alam. Sedangkan Masyarakat daerah pesisir pantai yang bekerja sebagai nelayan menggantungkan hidupnya dari laut sehingga mereka harus mengetahui kondisi laut untuk menentukan saat yang baik untuk menangkap ikan di laut. Pengetahuan tentang kondisi laut tersebut diperoleh melalui tanda-tanda atau letak gugusan bintang di suku bangsa yang tidak dapat bertahan hidup apabila mereka tidak mengetahui dengan teliti pada musim-musim apa berbagai jenis ikan pindah ke hulu sungai. Selain itu, manusia tidak dapat membuat alat-alat apabila tidak mengetahui dengan teliti ciriciri bahan mentah yang mereka pakai untuk membuat alat-alat tersebut. Tiap kebudayaan selalu mempunyai suatu himpunan pengetahuan tentang alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan manusia yang ada di sekitarnya. Menurut Koentjaraningrat, setiap suku bangsa di dunia memiliki pengetahuan mengenai, antara lainalam sekitarnyatumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnyabinatang yang hidup di daerah tempat tinggalnyazat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannyatubuh manusiasifat-sifat dan tingkah laku manusiaruang dan Kekerabatan dan Organisasi SosialUnsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari hari ke hari. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam tingkatantingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi social dalam berkaitan dengan pengertian tentang perkawinan dalam suatu masyarakat karena perkawinan merupakan inti atau dasar pembentukan suatu komunitas atau organisasi Peralatan Hidup dan TeknologiManusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana. Dengan demikian, bahasan tentang unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi merupakan bahasan kebudayaan Ekonomi/Mata Pencaharian HidupMata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara lainberburu dan meramubeternakbercocok tanam di ladangmenangkap ikanbercocok tanam menetap dengan sistem saat ini hanya sedikit sistem mata pencaharian atau ekonomi suatu masyarakat yang berbasiskan pada sektor pertanian. Artinya, pengelolaan sumber daya alam secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam sektor pertanian hanya bisa ditemukan di daerah pedesaan yang relatif belum terpengaruh oleh arus saat ini pekerjaan sebagai karyawan kantor menjadi sumber penghasilan utama dalam mencari nafkah. Setelah berkembangnya sistem industri mengubah pola hidup manusia untuk tidak mengandalkan mata pencaharian hidupnya dari subsistensi hasil produksi pertaniannya. Di dalam masyarakat industri, seseorang mengandalkan pendidikan dan keterampilannya dalam mencari ReligiKoentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi penyebab lahirnya asal mula religi tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi suku-suku bangsa di luar Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh seluruh umat manusia pada zaman dahulu ketika kebudayaan mereka masih terkaitkebudayaan batakkebudayaan nusa tenggara timurkebudayaan nanggroe acehkebudayaan minangkabauKesenianPerhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknikteknik dan proses pembuatan benda seni tersebut. Selain itu, deskripsi etnografi awal tersebut juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu jenisnya, seni rupa terdiri atas seni patung, seni relief, seni ukir, seni lukis, dan seni rias. Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrumental, sedangkan seni sastra terdiri atas prosa dan puisi. Selain itu, terdapat seni gerak dan seni tari, yakni seni yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran maupun penglihatan. Jenis seni tradisional adalah wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan lenong. Sedangkan seni modern adalah film, lagu, dan koreografi.
Unsurestetika adalah unsur-unsur yang dapat memberikan pengaruh kepada sebuah objek seni. Sehingga bisa dikatakan kualitas estetika adalah dipengaruhi oleh unsur-unsur ini. Secara umum, terdapat empat unsur estetika, yaitu unsur bentuk, unsur warna, unsur tema, dan unsur motif hias. Berikut adalah penjelasan selengkapnya. 1. Unsur bentuk
Tujuh unsur kebudayaan universal adalah unsur-unsur yang ada dalam suatu budaya yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Foto unsur kebudayaan universal adalah beberapa unsur yang terdapat dalam suatu budaya yang memiliki sifat yang umum ataupun unsur ini dipercaya terdapat pada semua jenis kebudayaan yang ada di dunia, berbeda dengan unsur budaya spesifik yang hanya terdapat di kebudayaan masyarakat tertentu apa saja ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut? Simak uraian selengkapnya di bawah ini,Tujuh Unsur Kebudayaan UniversalDikutip dari buku Antropologi SMA/MA Kls XI Diknas yang diterbitkan oleh Grasindo, seorang antropolog Amerika yang bernama C. Kluckholn mengemukakan bahwa terdapat unsur-unsur universal dalam suatu kebudayaan. Disebut universal karena unsur-unsur tersebut terdapat di seluruh kebudayaan yang ada di dunia. Unsur-unsur kebudayaan universal dalam bahasa Inggris disebut sebagai cultural tujuh unsur kebudayaan universal yang dimaksud adalah sebagai merupakan unsur kebudayaan yang universal yang mana setiap kebudayaan tentunya memiliki unsur ini. Unsur bahasa dalam kebudayaan terdiri dari bahasa lisan, nonlisan, maupun naskah bahasa secara umum ialahSebagai alat ekspresi, yaitu alat untuk mengekspresikan apa saja yang berada dalam diri komunikasi, yaitu untuk mengadakan hubungan atau komunikasi untuk mengadakan integrasi dan adaptasi adalah salah satu unsur budaya yang dapat berfungsi sebagai alat komunikasi. Foto kebudayaan tentunya memiliki suatu peradaban ataupun sistem pengetahuan. Sistem pengetahuan berkaitan erat dengan kemampuan manusia dalam mengenali dan mengelola apa saja yang ada di sekitar pengetahuan dalam suatu masyarakat bisa saja berupa ilmu bercocok tanam, ilmu astronomi atau perbintangan, ilmu pelayaran, dan Sistem Sosial Kekerabatan dan OrganisasiManusia merupakan makhluk sosial. Oleh karena itu, dalam suatu kebudayaan terdapat suatu sistem sosial kekerabatan dan organisasi yang diatur oleh masyarakat ini juga berkaitan erat dengan budaya-budaya masyarakat dalam melakukan interaksi antara sesamanya. Unsur ini terdiri dari sub-sistem berupa sistem kekerabatan, sistem komunitas, sistem pelapisan masyarakat, sistem politik, dan Sistem Peralatan Hidup dan TeknologiSistem peralatan hidup dan teknologi merupakan salah satu unsur kebudayaan yang mana setiap budaya memiliki peralatan hidup dan teknologi masing-masing sebagai wujud dari sebuah peradaban dalam kebudayaan ini adalah unsur yang menjelaskan tentang berbagai macam aktivitas manusia dalam memanfaatkan ataupun mengubah sesuatu yang ada di sekitarnya menjadi suatu adat merupakan bagian hasil dari beberapa unsur kebudayaan suatu masyarakat. Foto Sistem Mata PencaharianUnsur budaya tentunya tidak lepas dari sistem mata pencaharian masyarakat di suatu daerah. Setiap daerah memiliki sistem mata pencaharian yang mungkin berbeda karena disesuaikan dengan budaya dan kondisi alam di masing-masing sub-sistem dalam sistem mata pencaharian ialah berupa pertanian, perladangan, perkebunan, perburuan, peternakan, perdagangan, industri, dan masyarakat memiliki kepercayaan yang dianut. Kepercayaan tersebut kemudian diaplikasikan ke dalam aktivitas begitu, sistem religi secara tidak langsung mempengaruhi aktivitas manusia. Sistem ini berkaitan erat dengan konsep alam kebudayaan, yang meliputi alam religi ketuhanan, alam mistis ghaib dan alam profane duniawi.Kesenian merupakan unsur budaya yang universal. Kesenian sendiri merupakan bentuk dari gagasan, kepercayaan, pikiran, dan ide yang disampaikan dalam ragam jenis sendiri memiliki arti sebagai sebuah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang memiliki nilai fungsional, estetis dan fungsi bahasa?Apa saja sub-sistem dari sistem sosial kekerabatan?Apa contoh sistem pengetahuan dalam suatu masyarakat?
Padatahap ini anak mengembangkan kemampuan mengalihkan dorongan yang tidak sesuai dengan sesuatu yang lebih baik. Menurut Abin Syamsuddin aspek-apek kepribadian manusia antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Karakter. Karakter adalah konsekuen atau tidaknya seseorang dapat mematuhi etika perilaku, konsisten atau tidaknya

Jakarta Budaya dijelaskan oleh Koenjaraningrat sesuai asal katanya bahasa Inggris “colere” yang menjadi “culture” dengan arti segala daya dan kegiatan manusia mengolah serta mengubah alam semesta. Apa saja unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat? Unsur-Unsur Seni Tari, Pengertian, dan Jenisnya yang Perlu Dipahami Pengertian Tari Secara Umum, Unsur, dan Jenis-Jenisnya yang Perlu Diketahui Pengertian Seni Musik Secara Etimologi, Pahami Fungsi dan Unsur Pembentuknya Prof. Dr. Koentjaraningrat menjelaskan unsur-unsur budaya adalah berupa bahasa, pengetahuan, organisasi sosial, peralatan hidup dan teknologi, ekonomi, religi, serta kesenian. Unsur-unsur budaya ini menekankan bahwa budaya merupakan pola bersama perilaku dan interaksi, konstruksi kognitif dan pemahaman yang dipelajari oleh sosialisasi. Koentjaraningrat sebagai seorang Antopolog Indonesia, mengemukakan bahwa kebudayaan atau unsur-unsur budaya adalah sistem gagasan dan rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia yang di dalam kehidupannya yang bermasyarakat. Berikut ulas tentang unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat, Minggu 24/10/2021.Mengharumkan nama bangsa, Sekolah Menengah Pertama Negeri SMPN 115 Jakarta mewakili Indonesia akan mengikuti ajang Kocaeli Internasional Children Festival Kocaeli di tari tradisional dalam Indonesia Menari Virtual 2021 Foto unsplash/Mathis Jrdl1. Unsur-Unsur Budaya Berupa Bahasa Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat pertama adalah bahasa. Bahasa merupakan unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat berupa alat bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi dengan sesamanya. Kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik. Hal ini membuat unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat seperti bahasa kemudian akan diwariskan kepada generasi penerusnya dengan menggunakan bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki kedudukan yang penting dalam analisis kebudayaan manusia. 2. Unsur-Unsur Budaya Berupa Pengetahuan Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat kedua adalah pengetahuan. Sistem pengetahuan yang menjadi bagian dari unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi, karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan yang menjadi unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya. Namun, yang menjadi kajian dalam antropologi sesuai unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat adalah bagaimana pengetahuan manusia digunakan untuk mempertahankan hidupnya. Setiap unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat, selalu memiliki pengetahuan tentang segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Pengetahuan yang menjadi unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat tersebut antara lain - Alam sekitarnya - Tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya - Binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya - Zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya - Tubuh manusia - Sifat-sifat dan tingkah laku manusia - Ruang dan waktu 3. Unsur-Unsur Budaya Berupa Organisasi Sosial Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat ketiga adalah organisasi sosial. Kehidupan dalam setiap kelompok masyarakat diatur oleh adat istiadat dan aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup. Kesatuan sosial yang paling dasar dan menjadi unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat adalah kerabat, keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Kemudian, unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat ini membuat manusia akan digolongkan ke dalam tingkatan-tingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi sosial. Kekerabatan yang menjadi bagian unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat juga berkaitan dengan perkawinan. Perkawinan merupakan inti atau dasar dalam pembentukan suatu komunitas atau organisasi sosial. Penjelasan Unsur-Unsur Budaya Menurut Koentjaraningrat SelanjutnyaTari Kipas Pakarena, termasuk salah satu tari tradisional khas Indonesia yang berasal dari Kabupaten Gowa. dok. Unsur-Unsur Budaya Berupa Peralatan Hidup dan Teknologi Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat keempat adalah peralatan hidup dan teknologi. Manusia selalu berusaha mempertahankan hidupnya, sehingga mereka akan selalu terdorong untuk membuat peralatan atau benda-benda untuk mendukung tujuan tersebut. Inilah mengapa peralatan hidup dan teknologi termasuk unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat. Pada masyarakat tradisional, terdapat delapan macam sistem peralatan dan unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat fisik yang digunakan oleh kelompok manusia yang hidup berpindah-pindah atau masyarakat pertanian, yaitu - Alat-alat produktif - Senjata - Wadah - Alat untuk menyalakan api - Makanan, minuman, bahan pembangkit gairah, dan jamu-jamuan - Pakaian dan perhiasan - Tempat berlindung dan perumahan - Alat-alat transportasi 5. Unsur-Unsur Budaya Berupa Ekonomi Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat kelima adalah ekonomi atau mata pencaharian. Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi yang menjadi unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat dalam suatu masyarakat menjadi fokus penting dalam kajian etnografi. Dalam penelitian etnografi dalam unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat mengenai sistem mata pencaharian, mengkaji bagaimana suatu kelompok masyarakat mencukupi kebutuhan hidupnya melalui mata pencaharian atau sistem perekonomian mereka. Sistem ekonomi yang menjadi unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat pada masyarakat tradisional, antara lain - Berburu dan meramu - Beternak - Bercocok tanam di ladang - Menangkap ikan - Bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi Lima sistem mata pencaharian yang menjadi unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat tersebut merupakan jenis mata pencaharian manusia yang paling tua dan banyak dilakukan oleh sebagian besar masyarakat pada masa lampau. 6. Unsur-Unsur Budaya Berupa Religi Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat keenam adalah unsur religi. Kajian antropologi dalam memahami unsur unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat berupa religi sebagai tidak dapat dipisahkan dari emosi keagamaan. Emosi keagamaan yang menjadi unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat merupakan perasaan dalam diri manusia yang mendorong mereka untuk melakukan tindakan-tindakan yang bersifat religius. Emosi ini memunculkan konsepsi benda-benda yang dianggap sakral dalam kehidupan manusia. Dalam unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat berupa sistem religi masih ada tiga unsur lain yang perlu dipahami selain emosi keagamaan, yakni sistem keyakinan, sistem upacara keagamaan, dan umat yang menganut religi itu. 7. Unsur-Unsur Budaya Berupa Kesenian Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat ketujuh adalah kesenian. Para ahli antropologi mulai memperhatikan unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat berupa kesenian setelah melakukan penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan. Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri atas seni patung, relief, ukiran, dan lukisan. Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrumental. Seni sastra terdiri atas prosa dan puisi. Kemudian terdapat seni gerak dan seni tari, yaitu seni yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran maupun penglihatan. Dalam kajian antropologi kontemporer terdapat kajian visual culture yang menjadi unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat, yakni analisis kebudayaan yang khusus mengkaji seni film dan foto. Dua media seni tersebut berusaha menampilkan kehidupan manusia beserta kebudayaannya dari sisi visual berupa film dokumenter atau karya-karya Budaya di Indonesia Menurut KoentjaraningratPenari dengan batik dan pakaian tradisional menggelar tarian dan fashion show di Grand Smesco Hills Cisarua, Bogor, Minggu 11/4/2021. Smesco Indonesia dan Yayasan Belantara Budaya Indonesia berkolaborasi menyelenggarakan pagelaran wastra dan budaya menyambut Hari Kartini. Nilai-Nilai Budaya Istilah ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah. Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkah lakunya. 2. Sistem Budaya Dalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami. Kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu. 3. Sistem Sosial Sistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan. 4. Kebudayaan Fisik Kebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret. Misalnya bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki, komputer, piring, gelas, kancing baju, dan Budaya yang UtamaPenari dengan pakaian tradisional mengibarkan bendera Merah-Putih usai beraksi pada penutupan Tour de Singkarak 2016 di Kota Padang, Sumatera Barat, 14/8/2016. Hanoatubun1. Sebagai Identitas Budaya memberikan rasa identitas kepada anggota organisasi. 2. Sebagai Batas Budaya berperan sebagai penentu batas-batas, yang artinya budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya. 3. Sebagai Komitmen Budaya memberikan fasilitas lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu. 4. Sebagai Stabilitas Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial. 5. Sebagai pembentuk sikap dan perilaku Budaya bertindak sebagai mekanisme pembuat makna serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap serta perilaku individu. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Definisikonseptual. Manajemen Perubahan yaitu suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, saran dan sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses tersebut. Pembahasan. A. Mahzab Perubahan. Mahzab perubahan adalah isitilah dari bahasa Arab, yang berarti jalan Berikut yang tidak menunjukkan unsur-unsur dalam kebudayaan adalah . . . . a. Ani menggunakan bahasa Jawa untuk komunikasi sehari-hari b. masyarakat di Pulau Bali masih banyak yang menjadi seorang petani c. Suku Asmat menggunakan perahu lesung sebagai alat transportasi d. Dian menulis dengan bolpoin Berikut yang tidak menunjukkan unsur-unsur dalam kebudayaan adalah Dian menulis dengan bolpoin DPembahasanPenggunaan bolpoin dalam pilihan D tidaklah menunjukkan unsur-unsur kebudayaan dalam kehidupan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi dan akal. Dalam bahasa Inggris, budaya diterjemahkan menjadi culture atau dalam bahasa Belanda menjadi cultuur. Kata culture dan cuituur berasal dari kata colere bahasa Latin yang berarti mengerjakan, mengolah, mengembangkan, dan menyuburkan tanah. Dengan demikian, kebudayaan adalah segala keglatan manusia dalam mengolah alam. Di dalam kebudayaan ini terdapat unsur—unsur universal, seperti sistem mata pencarian, sistem tekndlogi, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, dan lebih lanjutMateri mengenai keberagaman akibat kondisi geografis jawabanKelas 7Mapel PPKNBab Keberagaman MasyarakatKode kunci keberagaman, budaya mkvJ.
  • 5dr0gyv4ia.pages.dev/52
  • 5dr0gyv4ia.pages.dev/204
  • 5dr0gyv4ia.pages.dev/8
  • 5dr0gyv4ia.pages.dev/210
  • 5dr0gyv4ia.pages.dev/83
  • 5dr0gyv4ia.pages.dev/129
  • 5dr0gyv4ia.pages.dev/157
  • 5dr0gyv4ia.pages.dev/87
  • 5dr0gyv4ia.pages.dev/297
  • berikut yang tidak menunjukkan unsur unsur dalam kebudayaan adalah